Bagaimana Cara Investasi Modal 500 Ribu?

By Content Writer | Juli 28, 2021
Investasi Modal 500 Ribu

Mau melakukan Investasi modal 500 ribu? Bisa saja. Sebelum itu, investasi merupakan kegiatan menanamkan dana atau modal, baik secara langsung ataupun tidak.

Di mana para pemilik modal sangat mengharapkan keuntungan yang besar dari modal yang telah ditanam tersebut.

Di zaman sekarang, setiap orang disarankan untuk melakukan investasi, apalagi investasi yang bersifat jangka panjang. Karena akan sangat berguna di masa mendatang.

Abis ini baca juga: Cara Investasi Uang 1 Juta

Misalnya jika kondisi keuanganmu sedang turun, maka modal dari investasi ini akan menjadi dana darurat untuk memenuhi kebutuhanmu kelak.

Pada dasarnya jenis-jenis investasi yang sedang berkembang di Indonesia sangatlah beragam.

Ada yang menanamkan modal besar, tetapi ada juga yang menanamkan modal kecil.

Biasanya orang yang menanam modal kecil adalah para pemula yang baru belajar berinvestasi.

Cara Investasi Modal 500 Ribu

Walaupun dengan modal yang kecil, tetapi bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan untung yang sangat besar.

Nah, untuk itu kami akan memberikan beberapa jenis investasi yang tepat, terutama untuk para pemula.

Di mana kamu dapat memutar uang 500 ribu, yang bisa kamu gantikan dengan berbagai keuntungan yang menarik. Yuk simak uraiannya berikut ini!

1. Investasi Reksa dana

Reksa dana merupakan salah satu alat investasi yang kini semakin banyak diminati oleh setiap orang.

Dari orang yang sudah berpengalaman di dunia investasi hingga orang-orang yang masih awam dan baru terjun ke dunia investasi pun, ingin mencoba untuk berinvestasi dengan cara ini.

Dengan cara ini, kamu bahkan bisa melakukan investasi 500 ribu rupiah saja. Bahkan, ada juga sekuritas yang menawarkan berinvestasi dengan reksa dana hanya dengan 50 ribu rupiah.

Tidak hanya itu, kamu juga tidak perlu mengecek pergerakan saham setiap waktu. Sebab, uang yang kamu investasikan itu, akan dikelola oleh pihak perusahaan yang sudah ahli di bidangnya. Jadi, kamu hanya perlu menunggu hasil bunga dengan durasi yang telah disepakati.

2. Investasi emas batangan

Emas merupakan alat investasi yang harga di pasarannya terbilang cukup stabil, bahkan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Emas juga tidak akan mengalami inflasi. Apabila harganya mengalami penurunan, hal itu tidak akan berlangsung lama.

Hal itulah yang membuat emas semakin banyak dilirik oleh setiap orang yang ingin berinvestasi.

Walaupun begitu, kita tidak bisa memprediksikan dengan tepat harga untuk jual beli emas. Sebab, harga emas bisa dibilang fluktuatif.

Saat ini kita bisa sangat mudah berinvestasi dengan emas, karena sudah banyak lembaga yang mau melayani investasi jenis ini.

Cara berinvestasinya seperti halnya kamu menabung untuk membeli emas. Di mana jumlah emas yang dibeli tergantung dengan kemampuanmu, bisa dimulai dari 1 gram sampai 1 kilogram. Sayangnya, investasi jenis ini juga akan berisiko besar, salah satunya emas tersebut akan hilang akibat dicuri.

3. Investasi saham

Walaupun jenis investasi ini memiliki risiko yang cukup besar, khususnya untuk para pemula. Akan tetapi, keuntungan yang akan kamu dapatkan sangat menggiurkan lho.

Pada dasarnya investasi jenis ini diperuntukkan untuk mereka yang sudah paham betul cara bermain saham. Namun, bukan berarti para pemula tidak boleh berinvestasi dengan cara ini.

Untuk para pemula jika ingin melakukan investasi saham, sebaiknya lakukan hal tersebut di perusahaan-perusahaan milik negara, contohnya BUMN.

Sebab, saham-saham disana pergerakannya relatif lebih stabil dan peluang mendapatkan risiko cenderung lebih kecil.

Tidak hanya itu, hanya dengan investasi 500 ribu per bulan saja, kamu akan mendapatkan berbagai macam keuntungan yang sangat melimpah.

4. Barang koleksi

Investasi tidak hanya soal reksa dana, saham, ataupun emas saja, tetapi dengan barang koleksi juga bisa dijadikan aset yang sangat menjanjikan. Memangnya bisa? Tentu saja bisa!

Contohnya saja mainan lego, yang dahulu bisa dibeli dengan harga yang murah. Namun sekarang, mainan tersebut harganya sudah melonjak tajam.

Ada juga uang kuno yang kini diincar oleh para kolektor. Bahkan, para kolektor sangat berani membayar dengan harga yang sangat mahal untuk uang kuno tersebut.

5. P2P lending

Investasi P2P (peer to peer) Lending merupakan skema pembiayaan yang mempertemukan antara pihak peminjam yang sedang membutuhkan modal, dan investor yang merupakan pihak pemilik modal.

Dalam jenis investasi ini, kita akan ditawari keuntungan (return) yang lumayan menguntungkan lho.

P2P Lending merupakan jenis investasi yang terbilang cukup aman, karena praktiknya difasilitasi langsung oleh lembaga keuangan yang telah resmi disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pihak investor atau pemilik modal pastinya selama ini selalu menemui kesulitan dalam menemukan alat investasi dengan keuntungan yang tinggi.

Sementara itu, ada banyak calon peminjam yang juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana pinjaman.

Dalam kondisi seperti itulah, P2P Lending melakukan perannya dalam mempertemukan kedua pihak tersebut. Begitulah sistem kerja dari jenis investasi yang satu ini.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa return P2P Lending ini terbilang cukup tinggi.

Hal itu dibuktikan bahwa rata-rata return yang diperoleh setiap tahunnya sebesar 14% hingga 20 %. Nilai tersebut tentunya berada di atas bunga tabungan bahkan deposito.

Akan tetapi, yang perlu kamu ingat ketika melakukan investasi jenis apapun, pastinya ada risiko yang diterima.

Untuk jenis investasi ini, risiko yang akan kamu terima adalah hilangnya dana investasi yang disebabkan oleh sang peminjam memiliki status gagal ketika pembayaran.

Jika hal itu terjadi maka dananya tidak akan diganti oleh pengelola P2P Lending. Sebab, pihak yang mengelola platform tidak akan menanggung segala risiko yang terjadi.

Bahkan mereka tidak akan menjamin pembayaran dari pihak peminjam.

Pihak pengelola hanya bertugas dalam menjelaskan evaluasi risiko dari setiap peminjam.

Keputusan akhirnya secara keseluruhan berada di tangan calon investor. Apakah dia akan meminjamkan dananya atau tidak.

Maka dari itu, dalam memilih P2P Lending untuk berinvestasi, sebaiknya seleksikan terlebih dahulu.

Jika ingin meyakini lebih dalam, kamu juga bisa mengecek validasinya di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

6. Investasi deposito bank

Risiko yang terjadi saat melakukan investasi deposito perbankan terbilang cukup kecil.

Hal itu karena, jenis barang yang disimpan di bank telah dijamin keamanannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan syarat, barang yang disimpan nilainya tidak lebih dari 2 miliar rupiah.

Prinsip dari investasi deposito hampir sama seperti halnya kita menabung uang di bank, yaitu dengan cara menaruh sejumlah dana yang kita dimiliki ke bank.

Akan tetapi, ada hal yang membedakannya, yaitu deposito mempunyai aturan dalam hal pengambilan dana.

Kita tidak boleh sembarangan mengambil simpanan deposito. Apabila ingin mengambilnya, maka hanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh nasabah dan bank.

Contohnya per 1 bulan, 6 bulan, 12 bulan, sampai 2 tahun. Jika pencairan dananya dicairkan sebelum waktunya jatuh tempo, maka akan dikenai denda.

Meskipun begitu, tetapi investasi deposito ini lumayan menguntungkan lho. Hal itu dibuktikan dari jumlah bunga yang kita terima jumlahnya lebih tinggi dari membuka tabungan.

Pergerakan nilai bunganya juga akan mengikuti suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Di mana bunga deposito di setiap banknya, nilai yang ditawarinya berbeda-beda.

Jika kamu tertarik dengan investasi jenis ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu perbandingan bunga di setiap bank.

Kemudian pilihlah bank dengan tawaran deposito yang menurut kamu paling menguntungkan.

7. Obligasi Negara Ritel

Ketika mengadakan suatu pembangunan, pastinya pemerintah membutuhkan dana tambahan yang berguna untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kebijakan yang tepat untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut, yaitu dengan cara pemerintah mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN).

Surat ini merupakan surat utang untuk memperoleh dana dari masyarakat, yang salah satunya berbentuk Obligasi Negara Ritel.

Di mana instrumen tersebut ditawarkan kepada setiap individu yang menjadi warga negara Indonesia dengan melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana.

Obligasi Negara Ritel (ORI) memiliki karakteristik yang sangat khas, yaitu dilihat dari bentuknya yang tidak memiliki warkat, bisa diperdagangkan ke sesama investor domestik, memiliki kupon yang tetap (fixed rate), dan terdapat potensi capital gain (untung) dan capital loss (rugi).

Biaya minimal yang dibutuhkan untuk membeli ORI sejumlah 1 juta rupiah, sedangkan untuk maksimalnya sebesar 3 miliar rupiah.

Berinvestasi dengan ORI terbilang lumayan menguntungkan lho. Sebab, kupon yang kita bayar setiap bulannya, mempunyai tingkatan bunga yang tetap hingga saatnya jatuh tempo. Apabila kamu tertarik berinvestasi dengan cara ini, rajin-rajinlah mencari informasi di situs resmi Kementerian Keuangan, supaya tidak ketinggalan mengenai informasi penerbitannya.

8. Equity crowdfunding

Di Indonesia, alat investasi yang satu ini masih terbilang baru, karena baru didaftarkan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2018 silam.

Equity crowdfunding memiliki prinsip di mana skema pengumpulan dananya dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersamaan untuk modal atau melakukan usaha. Dengan kata lain, cara berinvestasi dari jenis ini dilakukan secara patungan.

Jika menggunakan investasi ini, calon pebisnis tidak akan merasa kesulitan dalam menemukan sumber dana karena adanya skema tersebut.

Di mana ada tiga pihak yang terlibat di dalamnya, diantaranya orang yang menyediakan platform, orang yang membutuhkan modal atau pemilik project, dan orang yang memiliki modal atau investor.

Nantinya, orang yang menyediakan platform akan mempertemukan investor dan pemilik project.

Pada investasi ini, investor tidak diperkenankan mendanai suatu bisnis yang jumlahnya lebih dari 300 entitas.

Menurut investor, dirinya akan mengklaim kepemilikan saham di bisnis yang telah diberikan modal.

Investasi equity crowdfunding juga tidak bisa lepas dari resiko yang akan terjadi. Jika project yang telah diberi dana mendapatkan kegagalan, resiko tersebut akan datang dan harus menerimanya.

Maka dari itu, ketika ingin menentukan pihak yang akan diberikan dana, harus di selektif terlebih dahulu dan harus teliti dalam memilih platform equity crowdfunding.

Itu dia berbagai cara melakukan Investasi modal 500 ribu. Walaupun dengan modal yang kecil, tetapi keuntungan yang akan didapatkan sangat besar dan bisa dipilih sendiri.

Sebelum menentukan jenis investasi yang tepat, sebaiknya ketahui dahulu resiko yang akan terjadi, agar kamu tidak salah mengambil langkah. Selamat mencoba. Top of Form

Rate this post
Author: Content Writer

Penulis lepas di toiletbisnis.com. Berikan komentar terbaik anda, untuk menyempurnakan blog ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.